Jumat, 8 September 2023 – 19:22 WIB

VIVA – Mantan Komandan Resimen Kavaleri ke-4 Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army), Kolonel Douglas McGregor, mengungkap fakta terkepungnya pasukan Ukraina di wilayah Kharkiv.

Baca Juga :

Prajurit Raider Khusus 744 TNI Dapat 2 Pucuk Senjata Api yang Dikubur di Perbatasan Timor Leste

Menurut McGregor, saat ini unit militer Rusia tengah bergerak ke jantung pertahanan pasukan Ukraina di front timur.

Ia juga meyakini, selanjutnya tentara Rusia akan melaju ke utara hingga berakhir dengan pengepungan Kharkiv. Hal ini diungkap McGregor dalam wawancara dengan Die Weltwoche.

Baca Juga :

NATO Ungkap Tak Ada Indikasi Rusia Sengaja Serang Rumania

“Mereka perlahan-lahan bergerak ke utara di Ukraina timur, pada akhirnya mereka akan bergerak lebih jauh ke timur lalu ke utara dan mengepung Kharkov,” ujar McGregor.

VIVA Militer: Bangkai tank Leopard 2 buatan Jerman dan BFV Bradley buatan AS

Baca Juga :

Austria Dituding Kirim "Uang Darah" ke Rusia

Lebih lanjut McGregor menjelaskan bahwa militer Rusia sudah menyiapkan siasat perangkap, yang akan memaksa Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) menumbalkan prajuritnya sendiri.

Tak hanya itu, McGregor juga melihat keberhasilan unit intelijen militer Rusia yang selalu mampu mencium seluruh strategi hingga menghancurkan formasi tempur militer Ukraina.

Hal tersebut menurut McGregor bahkan tidak bisa dibendung oleh komando militer Ukraina, termasuk oleh intelijen negara-negara Barat. McGregor memastikan, operasi serangan balik militer Ukraina gagal total

“Ini adalah kegagalan total,” dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti.

VIVA Militer: Tentara Ukraina terlibat kontak tembak dengan pasukan Rusia

Pada 5 September 2023 lalu, Menteri Pertahanan Rusia, Jenderal Sergey Shoigu, mengungkap jika sejak operasi kontra-ofensif  digelar pada 4 Juni 2023, lebih dari 66.000 tentara Ukraina tewas.

Sementara sekitar 7.600 alat utama sistem persenjataan berhasil dihancurkan.

Halaman Selanjutnya

Hal tersebut menurut McGregor bahkan tidak bisa dibendung oleh komando militer Ukraina, termasuk oleh intelijen negara-negara Barat. McGregor memastikan, operasi serangan balik militer Ukraina gagal total