Minggu, 8 Oktober 2023 – 10:16 WIB

VIVA  –  Serangan mengejutkan unit militer Hamas Palestina ke wilayah Israel , memberikan dampak yang cukup besar. Serangan lebih dari 2.000 unit roket pejuang Palestina, dikabarkan telah membunuh hampir 300 warga sipil Israel.

Baca Juga :

Serangan Balasan Hamas ke Israel Momentum Bebaskan Palestina, Kata MUI

Aksi pejuang Hamas Palestina dilancarkan Sabtu 7 Oktober 2023 dini hari waktu setempat, hingga malam hari. 

VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sudah mendeklarasikan perang terhadap pejuang Hamas yang dianggap sebagai kelompok teroris.

Baca Juga :

Eskalasi Besar-besaran dalam Sejarah, Serangan Hamas di Israel Tewaskan 300 Orang

Netanyahu juga mencatat militer Israel , untuk merespons setiap tindakan yang dilakukan oleh pejuang Hamas Palestina.



VIVA Militer: Roket Hamas Palestina hantam pemukiman sipil Israel

Baca Juga :

Horor, Bentrok Roket Hamas Palestina Lawan Rudal Israel di Langit Gaza

“Warga Israel, kita sedang berperang, bukan dalam operasi atau pengepungan, tetapi perang sebenarnya,” ucap Netanyahu dikutip VIVA Militer dari The Jerusalem Post.

“Halaman ini, Hamas melancarkan serangan mendadak yang mematikan terhadap Negara Israel dan warganya. Kami telah melakukan ini sejak dini hari,” ujarnya.

Menurut data Kementerian Kesehatan Israel, hingga saat ini sekitar 250 warga sipil tewas dalam serangan di Gaza. Sementara itu, lebih dari 1.500 orang lainnya mengalami luka-luka.

Seorang pejabat daerah yang diketahui adalah Ofir Lipstein, tewas dalam kontak tembak di wilayah daerah Kfar Aza. Lipstein sendiri adalah Ketua Dewan Regional Sha’ar Hanegev.



VIVA Militer: Roket Hamas Palestina hantam pemukiman sipil Israel

Sementara itu, seorang wanita lanjut usia berusia 60-an juga meregang nyawa saat sebuah roket Hamas Palestina menghantam gedung Dewan Regional Gederot.

Halaman Selanjutnya

Menurut data Kementerian Kesehatan Israel, hingga saat ini sekitar 250 warga sipil tewas dalam serangan di Gaza. Sementara itu, lebih dari 1.500 orang lainnya mengalami luka-luka.