GuardService, Tentara Bayaran Baru Rusia Dipimpin Jenderal yang Dipecat Putin
Minggu, 17 September 2023 – 09:30 WIB
VIVA – Nasib tentara bayaran Wagner Group dipastikan tamat, setelah Rusia membentuk perusahaan militer swasta baru bernama PMC GuardService.
Baca Juga :
Kejuaraan Bulutangkis Polisi Digelar di Markas Pasukan Tengkorak Kostrad TNI, Raja Aibon: Sinergi…
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, pembentukan organisasi baru tentara bayaran Rusia tak lepas dari pemberontakan unit Wagner Group pada Juni 2023 lalu.
Tak hanya itu, kematian bos tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, membuat posisi pasukan paramiliter itu berada di ujung tanduk.
Baca Juga :
Prigozhin Sudah Mati, Rusia Bikin Perusahaan Tentara Bayaran Baru Pengganti Wagner
Meski masih menjalankan misi di sejumlah negara, pasukan yang dibentuk Prigozhin pada 2014 lalu ini bagaikan samurai tak bertuan.
VIVA Militer: Tentara bayaran PMC Wagner Group Rusia
Baca Juga :
Kim Jong-un Suplai Senjata ke Rusia, Panglima Perang Amerika: Takkan Berguna!
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari The New Voice of Ukraine, para anggota Wagner Group sebagian besar berada di kamp pengasingan Belarus, dan negara-negara Afrika semisal Aljazair, Mali dan Sudan.
Pusat Perlawanan Nasional Kementerian Pertahanan Ukraina menyebut, sejumlah delegasi disebar ke negara-negara itu untuk melobi para anggota Wagner Group menandatangani kontrak baru bersama GuardService.
Yang tak kalah mengejutkan, organisasi tentara bayaran Rusia terbaru ini berada di bawah komando Jenderal Sergey Surovikin.
Ya. Surovikin memang sudah lama tak terlihat setelah posisinya sebagai Panglima Pasukan Dirgantara Rusia (VKS) dicopot Presiden Vladimir Putin.
VIVA Militer: Tentara bayaran Rusia dari Grup Wagner
Perwira tinggi militer Rusia itu kabarnya berada di Aljazair bersama delegasi kementerian pertahanan, untuk melakukan negosiasi langsung dengan para tentara bayaran.
Halaman Selanjutnya
Yang tak kalah mengejutkan, organisasi tentara bayaran Rusia terbaru ini berada di bawah komando Jenderal Sergey Surovikin.