Eks Panglima Militer Israel Sebut Netanyahu Biang Kerok Perang: Pecat!
Jumat, 27 Oktober 2023 – 16:56 WIB
VIVA – Mayor Jenderal (Rav Aluf) Dan Halutz dengan tegas mendukung pemecatan Benjamin Netanyahu dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Israel. Pernyataan ini disampaikan mantan Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Kamis 27 Oktober 2023.
Baca Juga :
Di Malam Purnama Jenderal Edi Arak Pusara Sahitya Papag Paramaguna TNI ke Makam Putri Dewi Sekardadu
Dilansir VIVA Militer dari Anadolu Agency, kemarahan Halutz tak lain karena serangan masif yang dilancarkan pasukan Hamas Palestina pada 7 Oktober 2023 lalu berhasil menerobos pertahanan Israel.
Ribuan roket yang ditembakkan Hamas dari Gaza bahkan membuat sistem rudal canggih C-RAM Iron Dome juga kebobolan. Akibatnya, ratusan warga sipil dan tentara Israel tewas.
Baca Juga :
Ini Sosok Laksamana Erwin, Pati TNI yang Setahun Tiga Kali Pindah Jabatan Strategis di Matra Laut
“Dalam perang, kita bisa meminta pertanggungjawaban (Netanyahu),” ucap Halutz dalam wawancara dengan Radio Angkatan Darat Israel.
VIVA Militer: Benjamin Netanyahu datangi Brigade Komando Utara militer Israel
Baca Juga :
PBNU Kecam Serangan Israel atas Wilayah Palestina
Tak hanya itu, Halutz juga mengkritik keputusan Netanyahu yang memerintahkan militer Israel melancarkan invasi lewat jalur darat ke Gaza, Palestina.
Menurut Halutz, pemerintah Israel seharusnya mengambil langkah untuk pertukaran tahanan.
Halutz mencontohkan saat ia menjadi panglima militer pada 2006 silam, ia membebaskan 1.027 orang tahanan Hamas Palestina, dengan seorang prajurit yakni Kopral Gilad Shalit.
“Ini sepadan dengan harganya. Sebagai gantinya (tentara) Gilad Shalit, 1.027 tahanan dibebaskan. Sebagai ganti 220 orang yang diculik, 200.000 harus dibebaskan menurut perhitungan ini,” kata Halutz.
VIVA Militer: Pejuang Hamas Palestina
“Saya sarankan untuk melihat secara serius masalah ini. Kami akan mengangkutnya ke sana dan mengambilnya nanti,” ujarnya melanjutkan.
Hal ini dinilai Halutz adalah tindakan paling realistis, sebelum berpikir untuk menyerang Palestina lewat jalur darat. Pertukaran tahana. Israel harus lebih dulu dilakukan, sebelum membebaskan para tahanan Israel.
“Apa maksudnya operasi darat sekarang ketika orang-orang yang diculik (Israel) ada di sana? Hamas bisa mengeksploitasi hal ini untuk melancarkan perang psikologis,” ucap Halutz.
“Dan jangan sampai ini terjadi. (Sebab serangan darat) akan menyebabkan beberapa dari mereka (tentara Israel) terluka dan beberapa dari mereka tidak kembali,” katanya.
VIVA Militer: Mayor Jenderal (Rav Aluf) Dan Halutz (kanan)
Sebagai informasi, Halutz adalah Kepala Staf Pasukan Pertama IDF ke-18 dengan periode jabatan 1 Juni 2005 hingga 14 Februari 2007.
Selama jabatannya, Halutz memimpin pasukan Israel dalam Perang Lebanon 2006 melawan milisi Hizbullah.
Halaman Selanjutnya
Halutz mencontohkan saat ia menjadi panglima militer pada 2006 silam, ia membebaskan 1.027 orang tahanan Hamas Palestina, dengan seorang prajurit yakni Kopral Gilad Shalit.